Krisis Integritas, Pimpinan BNI Madura Berdalih Tak Miliki Wewenang Soal Dugaan Kredit Fiktif

Tampak sepi, suasana Kantor BNI Sumenep usai pimpinan BNI Madura menemui sejumlah jurnalis pada Kamis (25/07/2024) (Sumber Foto: Fauzi). 

Sumenep – Pimpinan Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Madura, tidak bisa dimintai keterangan lebih lanjut soal dugaan 2 kasus kredit macet makro dan mikro yang mencapai miliaran rupiah.

Diketahui sebelumnya, dugaan manipulasi kredit di BNI Sumenep melibatkan sejumlah oknum yang diduga telah memanipulasi data kredit untuk kepentingan pribadi, merugikan nasabah, dan merusak reputasi institusi perbankan tersebut.

Bahkan, akibat dari kasus ini dikabarkan, apabila internal BNI Cabang Sumenep telah melakukan mutasi terhadap sejumlah oknum pegawai yang ditengarai terlibat dalam kasus tersebut, termasuk sosok pimpinan bank tersebut saat itu.

Selain kasus manipulasi kredit makro di atas, muncul dugaan kasus serupa berupa kasus manipulasi kredit mikro puluhan miliar di bank terkait.

Temuan data di lapangan, identitas ratusan petani yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sumenep diduga telah dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk kepentingan penyaluran kredit mikro puluhan miliar oleh BNI 46 Sumenep.

Pinjaman puluhan miliar tersebut berupa penyaluran KUR untuk anggota kelompok tani dengan variasi jumlah pinjaman Rp 50 juta dan Rp 100 juta hanya dengan modal KTP, tanpa agunan dan survei.

Menanggapi kasus tersebut, Pimpinan BNI Cabang Madura, Eri Prihartono menemui jurnalis Madurapers dan sejumlah wartawan media online lainnya.

Dalam pertemuan ini, Eri mengajak diskusi pewarta dari pemberitaan yang telah tayang sejak satu minggu terakhir.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca