Sumenep – NU dan pesantren bukan sekadar lembaga keagamaan, tetapi juga benteng peradaban, moral, sosial, ekonomi, dan budaya. Hal ini ditegaskan oleh Nur Faizin, anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), saat menggelar Reses hari kedua di Desa Banasare, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Rabu (26/02/2025) kemaren, dihadiri oleh berbagai elemen Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat setempat, Nur Faizin, yang akrab disapa Jen, menegaskan bahwa mengawal aspirasi warga NU dan pesantren adalah tugas utama yang wajib diperjuangkan oleh kader PKB di parlemen.
“Sebagai legislator PKB, mengawal aspirasi Nahdliyyin dan pesantren adalah kewajiban. PKB lahir dari rahim NU, sehingga perjuangan ini bukan sekadar tugas, tetapi juga bentuk pengabdian,” ujarnya kepada media ini.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Nur Faizin memastikan akan selalu melibatkan NU, badan otonom (Banom) NU, serta warga pesantren dalam setiap agenda dan kebijakan yang diperjuangkannya di DPRD Jawa Timur.
Kunjungan Nur Faizin ke Desa Banasare mendapat apresiasi dari Kepala Desa Banasare, K. Sarbini. Ia mengungkapkan bahwa selama ini belum pernah ada anggota DPRD Provinsi yang datang langsung menemui masyarakat setelah terpilih.
“Biasanya anggota dewan hanya datang saat kampanye, tetapi setelah dilantik jarang kembali. Baru kali ini ada anggota DPRD yang benar-benar turun langsung ke desa kami dan bertemu elemen NU serta masyarakat,” ungkapnya.
Di hari yang sama, Nur Faizin melanjutkan resesnya ke Desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding. Kegiatan ini dihadiri oleh Jajaran Pengasuh Pondok Pesantren Kiai Fayyadl, di antaranya KH Ali Omri Fayyadl dan KH Tsabit Fayyadl, putra dari almarhum KH Fayyadl As’ad, deklarator dan mantan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Sumenep.