Sumenep – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Abdul Wasid, menegaskan bahwa penetapan awal 1 Ramadan masih menunggu hasil sidang isbat yang akan digelar oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).
Menurutnya, keputusan resmi akan ditentukan berdasarkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai wilayah Indonesia. Jika hilal terlihat pada pengamatan malam ini, maka umat Islam akan mulai berpuasa esok hari.
Namun, jika hilal tidak tampak, maka bulan Sya’ban akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga puasa Ramadan dimulai pada hari Ahad lusa.
“Kami menunggu hasil sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kemenag RI. Jika malam ini diputuskan sebagai awal Ramadan, maka kita mulai puasa besok. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka kita akan menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi 30 hari dan puasa akan dimulai pada Ahad,” ujar Abdul Wasid.
Sidang isbat akan mempertimbangkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai titik di Indonesia, termasuk di Sumenep yang telah menggelar pengamatan di Desa Nambakor dan Hotel De Baghraf.
“Hasil rukyat dari berbagai daerah akan dikompilasi sebelum diumumkan secara resmi oleh pemerintah,” katanya menambahkan.
Untuk itu, Kemenag Sumenep mengimbau masyarakat untuk menunggu keputusan resmi pemerintah agar tidak terjadi perbedaan dalam pelaksanaan ibadah Ramadan.
“Kami mengajak seluruh umat Islam untuk mengikuti keputusan pemerintah sebagai bentuk persatuan dalam beribadah. Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam rukyatul hilal,” pungkas Abdul Wasid.