Krisis Pemimpin SD, Disdik Sumenep Sebut Minimnya Minat Jadi Kepsek

Madurapers
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Ketenagaan, Sunarto
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Ketenagaan, Sunarto (Sumber Foto: Fauzi, 2022).

Sumenep – Persoalan pendidikan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sampai saat ini masih terbilang cukup kompleks dan rentan perihal pendidikannya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Komisi IV (empat) Kabupaten Sumenep, Samiudin ungkap sejumlah persoalan pendidikan di Sumenep yang hingga kini tak kunjung menemukan penyelesaian.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengungkapkan belum maksimalnya pemerataan guru, fungsi dan kontrol pengawasan terhadap guru, baik yang ada di daratan maupun di kepulauan.

Bahkan yang lebih parah lagi, berdasarkan pantauannya di lapangan, terdapat 154 (seratus lima puluh empat) Sekolah Dasar Negeri (SDN) tidak memiliki Kepala Sekolah (Kepsek).

Dirinya mengaku, krisis Kepsek pada lembaga SDN di lingkungan Kabupaten Sumenep tak lain karena kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) alias kekurangan stok Kepsek.

Krisis Kepsek pada 154 (seratus lima puluh empat) SDN di lingkungan Sumenep itu dibenarkan oleh Dinas Pendidikan Sumenep melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Ketenagaan, Sunarto saat ditemui jurnalis madurapers.com di ruangan kerjanya, pada Senin (17/1/22).

“Sebanyak 154 SDN tidak memiliki Kepsek itu benar. Saat ini berstatus Pelaksana Tugas (Plt),” ungkap Sunarto kepada media ini, Senin (17/1/22).