Jakarta – Bentrok di di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purwerejo, Jawa Tengah, menurut versi warga menyebabkan puluhan orang ditangkap polisi, Jumat (11/2/2022).
Merespon peristiwa itu, dilansir dari laman website Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, Wakil Ketua Umum PPP, menilai bentrok di Wadas mengesankan pemerintah sekarang seperti di zaman Orde Baru (Orba), Rabu (9/2/2022).
Arsul Sani mengutuk peristiwa pengepungan Desa Wadas oleh aparat kepolisian. Hal ini karena di sana tak ada ancaman besar, tapi yang dihadapi adalah rakyat bukan seperti kelompok teroris.
Ia mengatakan, “Memangnya ada ancaman terorisme atau kerusuhan sosial di Desa Wadas itu, sehingga sampai perlu dikerahkan ratusan aparatur?”
Menurut Asrul Sani, pengerahan aparat dalam jumlah yang besar mengesankan bahwa pemerintah sekarang belum bisa meninggalkan jejak era Orba dalam melakukan pembangunan di Indonesia.
“Ini kok kayak mengulang cara-cara aparatur keamanan dalam menangani pembangunan Waduk Kedungombo zaman Orde Baru (Orba, Red.) dulu,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sebaiknya dalam mengawal pembangunan infrastruktur itu tak perlu mengerahkan aparat penegak hukum, tapi sebaiknya dengan mengedepankan pendekatan informal kepada masyarakat sekitar.
“Apalagi dengan semangat mengedepankan pendekatan keadilan restoratif, maka penindakan aparatur dan upaya paksa mestinya dihindarkan.”
“Selanjutnya aparat menginisiasi pertemuan-pertemuan dengan warga namun tetap memperhatikan prokes. Warga diajak berdialog dari hati ke hati, setelah mereka bisa menerima maka pengukuran pun dilakukan tanpa perlu pengerahan,” ujarnya.