Jakarta – Hanya PDI-P yang mendukung pada pemilu tahun 2024 kembali menggunakan sistem proporsional tertutup, Rabu (4/1/2023).
Hal itu ditunjukkan dengan pernyataan Hasto Kristiyanto, sekjen PDI-P pada penghujung tahun 2022. Menurutnya, sistem proporsional terbuka menyebabkan liberalisasi politik.
Penyataan ini menurutnya terdukung dengan fakta empirik, dimana menurut hasil penelitian disertasi doktoralnya ditemukan liberalisasi politik mendorong partai-partai menjadi partai elektoral yang kemudian menciptakan kapitalisasi politik, oligarki politik, dan persaingan bebas dengan segala cara.
Oleh karena itu, PDI-P sebagaimana keputusan Kongres V PDIP, sistem pemilu bisa dilakukan dengan proporsional tertutup. Apalagi pemilu 2024 merupakan ajang kontestasi parpol.
Menurutnya, proporsional tertutup akan mendorong kaderisasi di parpol dan mencegah terjadinya liberalisasi politik dan kecurangan karena pemilu lebih sederhana, Jumat (30/12/2022).