“Tak kalah penting, kegiatan ini juga bertujuan untuk merancang inovasi bentuk, model, dan pola penanggulangan kemiskinan,” pungkasnya.
Sebatas informasi tambahan, kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 31 peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk TKPK Kabupaten Sumenep, perangkat daerah, instansi vertikal, tenaga ahli Bupati Sumenep, perguruan tinggi, pondok pesantren, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga swadaya masyarakat.
Para peserta diajak untuk berdiskusi dan memberikan ide-ide inovatif terkait penanggulangan kemiskinan. Dalam FGD, peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk membahas berbagai aspek kemiskinan secara lebih mendalam dan menyeluruh.