Sumenep – Erupsi Gunung Semeru meluluhlantakkan wilayah Lumajang, Jawa Timur, dan sekitarnya sejak Sabtu (4/12/21) hingga Selasa (7/12/2021) kemaren.
Diketahui Gunung Semeru mengeluarkan asap tebal dari kawah Jonggring Saloko yang berakibat kerusakan sejumlah rumah warga dan sejumlah fasilitas umum. Bahkan korban jiwa dan orang hilang semakin bertambah.
Berdasarkan data hingga Kamis (9/12/21) dikutip dari kompas.com, tercatat korban meninggal dunia 39 orang, bertambah dari sebelumnya yakni 34 orang. Sementara 13 orang lainnya masih hilang.
Menanggapi bencana alam yang melanda masyarakat Lumajang dan sekitarnya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi mengatakan akan memberikan bantuan kepada Pemkab Lumajang.
Menurutnya, alasan bantuan yang akan diberikan ini sebagai bentuk rasa kemanusiaan terhadap masyarakat Lumajang dan sekitarnya yang merasakan dampak dari letusan gunung Semeru tersebut.
“Kami akan menyampaikan bantuan ke Pemkab Lumajang. Kalaupun tidak banyak, kita memiliki atensi untuk saudara saudara kita di sana,” paparnya, Kamis (9/12/21).
Menurutnya, erupsi gunung Semeru yang mengeluarkan asap dan abu itu tidak tidak sampai ke wilayah Sumenep. Akan tetapi hanya sekitar Lumajang seperti Malang dan sekitarnya.
“Dampak erupsi gunung Semeru di Sumenep belum ada laporan korban atau yang lainnya. Jadi dipastikan Sumenep masih aman,” terangnya, Kamis (9/12/21).
Sementara, dikonfirmasi terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Kalianget, Usman Kholid mengatakan abu vulkanik akibat dari erupsi gunung Semeru tidak sampai ke Sumenep.