Aliansi BEM Sumenep Ajak DPRD Tolak Kenaikan Harga BBM

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep (BEMSU), Madura, Jawa Timur, gruduk kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) saat gruduk kantor DPRD setempat. (Sumber Foto: Fauzi).

Sumenep – Aliansi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep, BEMSU), Madura, Jawa Timur, gruduk kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang beralamat di Jl. Trunojoyo No.124, Dalem Anyar, Bangselok, Kecamatan Kota setempat, Selasa (5/4/2022).

Kedatangan mahasiswa kabupaten yang bersimbol kuda terbang ini tak lain menyoal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax, yang semula Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per (1/4/22) kemaren.

Koordinator Akinasi BEM Sumenep, Nur Hayat, mengatakan bahwa di tengah situasi pandemi Covid-19, di mana masyarakat mengalami kesulitan ekonomi. Namun, pemerintah justru menaikkan harga BBM.

Bahkan tidak hanya harga BMM, melainkan sejumlah bahan pokok lainnya juga ikut naik. Sehingga, adanya kenaikan harga tersebut, menurutnya menambahkan beban masyarakat, khususnya di ujung timur Pulau Madura.

“Harusnya pemerintah membantu masyarakat, bukan malah membuat rakyat sengsara dan menderita,” teriak Hayat di hadapan masa aksi.

Untuk itu, pihaknya mengajak DPRD Kabupaten Sumenep untuk bersama-sama menolak kenaikan harga BBM Pertamax dan wacana kenaikan pertalite serta LPG 3 Kg.

“Kenaikan BBM dan kebutuhan masyarakat lainnya juga harus ditolak oleh DPRD Sumenep,” katanya menegaskan.

“Kalian dipilih oleh rakyat. Ketika rakyat menderita, seharusnya perwakilan rakyat ada di depan untuk membela rakyat juga,” sambungnya.

Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep itu juga menegaskan bahwa DPRD Kabupaten Sumenep seyogyanya memberikan kritik dan kontrol terhadap harga minyak goreng yang melambung tinggi dan kebutuhan pokok lainnya.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca