Sementara itu, keterlibatan wali santri dalam pembersihan belum mendapat izin dari Basarnas.
Wali santri hanya diperbolehkan menyaksikan jalannya proses evakuasi di lokasi dengan jumlah terbatas, maksimal tiga orang per kelompok, bergantian tanpa batasan waktu.
Emi Freezer mengapresiasi bantuan dari para alumni Pesantren Al-Khoziny. Menurutnya, dukungan tersebut sangat berarti bagi kelancaran evakuasi.
“Bantuan dari tim alumni Pondok Pesantren Al-Khoziny ini sangat membantu, karena pembersihan puing-puing harus segera dilakukan seiring proses evakuasi korban,” pungkasnya.
Kehadiran alumni Pesantren Al-Khoziny tidak hanya mempercepat upaya pembersihan, tetapi juga mencerminkan solidaritas dan kepedulian pesantren dalam menghadapi musibah bersama masyarakat dan instansi terkait.