Febriana Dwipuji Kusuma menyatakan, kami mencoba tidak mengikuti pola permainan lawan dan memanfaatkan bola depan. Mereka mengandalkan variasi serangan untuk mendapatkan poin dan mengendalikan pertandingan.
Kemenangan ini bukan tanpa perjuangan, mereka harus belajar dari kesalahan di gim pertama. Ana/Tiwi harus cepat beradaptasi agar tidak terulang lagi kekalahan yang sama.
Kedua pemain menyadari pentingnya strategi dan persiapan matang untuk menghadapi lawan yang cukup kuat. Mereka harus tahu kondisi lapangan dan shuttlecock agar bisa mengambil poin secara optimal.
Kemenangan ini menjadi pelajaran berharga untuk pertandingan berikutnya. Ana/Tiwi harus tetap fokus dan tidak lengah agar mampu bersaing di level internasional.
Dengan semangat juang tinggi, Ana/Tiwi siap bangkit dan memperbaiki permainannya. Tentu, mereka tidak mau cuma jadi penonton di turnamen bergengsi ini, mereka ingin melangkah lebih jauh.