Sampang – Proyek pembangunan jalan dengan lapisan penetrasi (Lapen) di Dusun Toguran, Desa Tlagah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, menuai kritik pedas dari warga.
Pasalnya, meski menghabiskan anggaran Rp123.717.000 dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025, pelaksanaan proyek ini diduga kuat menyimpang dari spesifikasi teknis.
Berdasarkan data pada papan proyek, pekerjaan jalan dengan volume 346 meter panjang dan lebar 2,5 meter itu dikerjakan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Tlagah selama tiga bulan. Namun, fakta di lapangan berkata lain.
Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa proyek ini tidak sesuai spesifikasi (tidak spek).
Ia menyebut pekerjaan lapen tersebut tidak menggunakan batu ukuran 3-5 seperti standar teknis jalan Lapen, melainkan hanya menggunakan batu ukuran 2-3 dan ukuran 1-1.
“Setelah batu 2-3 itu, tidak di wales dulu, langsung ditumpuk batu ukuran satu banding satu. Tidak sesuai spek, ini proyek asal-asalan,” ungkap warga tersebut, Jumat (8/8/2025).
Ia juga menambahkan bahwa lapisan aspal sangat tipis, sehingga dikhawatirkan tidak akan bertahan lama dan mudah rusak.