Tak hanya menjadi saluran komunikasi, E-Pindah juga menjadi alat penting untuk memantau kinerja para penyuluh. Setiap interaksi dan layanan yang diberikan tercatat secara digital, memungkinkan proses evaluasi dilakukan berbasis data yang akurat.
“Data dari aplikasi ini membantu kami memetakan wilayah-wilayah yang perlu penanganan khusus. Dengan begitu, pendampingan bisa dilakukan lebih tepat sasaran,” imbuh Chainur.
Untuk memastikan aplikasi ini benar-benar berdampak, dirinya juga berkomitmen menggelar pelatihan dan pendampingan teknis secara berkala.
“Upaya ini diharapkan mendorong optimalisasi penggunaan E-Pindah, sekaligus memperkuat layanan penyuluhan sebagai ujung tombak pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Sumenep,” pungkasnya.
