Atlet Catur Berprestasi tak Diperhatikan, Pemkab Sumenep Acuh Tak Acuh

Madurapers
Mantan Kabid Pora Disbudporapar Sumenep saat memberikan apresiasi kepada Humaidi, juara catur beregu Peparnas Papua XVI Papua 2021, bebery waktu lalu (Istimewa)

Bahkan, lebih tragis saat dirinya pulang ke kota kelahirannya sendiri, membawa pulang medali perak tidak disambut satu pun oleh Pemkab Sumenep sendiri.

“Meskipun tidak ada pejabat Pemkab Sumenep yang hadir saat saya datang. Tapi saya tetap bersyukur karena masih ada keluarga tetap setia menanti di rumah,” paparnya.

Dia pun juga membandingkan, provinsi lain seperti Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri, sangat mendapatkan apresiasi yang luar biasa.

Dia menyebut, peserta di kota lain bahkan ada yang mendapatkan sejumlah uang Rp 100 juta jika juara emas, juara perak Rp 75 juta, dan perunggu Rp 35 juta dari perlombaan bergengsi itu.

“Bahkan kalau di Papua sendiri itu besar-besaran. Untuk peserta disabilitas mendapatkan juara emas bisa tembus Rp 1,2 miliar, juara perak Rp 500 juta, dan juara perunggu kurang lebih Rp 300 juta,” kata dia, saat melihat atlet lain juara.

Dia mengaku, hanya mantan Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga (Pora) Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep yang memberikan apresiasi secara sukarela.

Sementara itu, Jurnalis madurpers.com, mencoba menghubungi Kepala Disbudporapar Sumenep, Moh. Iksan yang beberapa waktu lalu dilantik sebagai Kadis Disbudporapar.

Namun sayangnya, Mantan Kepala Dinsos (Kadinsos) Sumenep itu belum bisa merespon terkait altlet berprestasi tersebut. Dirinya berdalih masih ada kegiatan rapat di kantornya, seolah-olah prestasi yang diraih atlet catur asal Sumenep itu tidak begitu penting. Padahal, sudah membawa nama Sumenep di kancah nasional dengan prestasinya.

“Saya masih ada rapat, mohon maaf,” dalihnya.