Bakar Keranda Mayat, PMII STKIP Sebut Bupati Sumenep Telah Mati  

Massa aksi saat gruduk Kantor Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur. (Sumber Foto: Fauzi).

Sumenep – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STKIP PGRI Sumenep kembali gruduk Kantor Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur. Jalan Dr. Cipto. Kamis (3/2/22).

Diketahui, demonstrasi kali ini merupakan ketiga kalinya yang diprakarsai PMII STKIP PGRI Sumenep. Aksi pertama di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) pada Selasa (11/1/22). Sedangkan aksi yang kedua, pada Kamis (20/1/22) di depan Kantor Bupati Sumenep.

Adapun tuntutan aktivis biru kuning ini tak lain memprotes kebijakan Bupati Sumenep soal pengangkatan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumenep, Agus Dwi Saputra.

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Nur Hayat dalam orasinya menyampaikan, bahwa dirinya dan massa aksi meminta Achmad Fauzi sebagai Bupati Sumenep agar cepat merespon aspirasi mahasiswa.

Pasalnya, pengangkatan Agus Dwi Saputra sebagai Kadisdik dinilai sarat dengan kepentingan, bahkan melanggar aturan yang tertuang dalam Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) nomor 15 tahun 2015 dan nomor 7 tahun 2017.

“Bupati Fauzi harus copot jabatan Agus sebagai Kadisdik Sumenep. Karena tidak layak sebagai pimpinan pendidikan di Kota Keris ini,” teriak Hayat di hadapan masa aksi, Kamis (3/2/22).

Mantan Ketua Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep itu juga mendesak Bupati melakukan evaluasi terhadap pengangkatan Sekretaris Disdik, Kepala Bidang (Kabid) Paud, Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di tubuh Disdik Sumenep sendiri.

“Bupati Sumenep segera turun tangan, agar marwah pendidikan di Kabupaten Sumenep terselamatkan,” tegas Hayat.

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca