Surabaya – Belanja Badan Penelitian dan Pengembangan (BALITBANG) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Tahun Anggaran (TA) 2020 ternyata pincang sebelah. Data kepincangannya terlihat pada proporsi anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung BALITBANG Jatim TA 2020. Sumber informasinya tampak terlihat pada data Pembahasan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Perubahan APBD Provinsi Jawa Timur TA 2020, Surabaya (22/6/2021).
Dari target Belanja BALITBANGDA Jatim TA 2020 sebesar Rp28,823,031,409: Belanja Tidak Langsung sebesar Rp18,010,406,000 dan Belanja Langsung Rp10,812,625,409. Rasionya dari Belanja Daerah: Belanja Tidak Langsung sebesar 62,49% dan Belanja Langsung hanya sebesar 37,51%.
Pada realisasi Belanja Daerah BALITBANG Jatim TA 2020 sebesar Rp27,227,283,753 milyar: Belanja Tidak Langsung Rp17,643,584,268 dan Belanja Langsung Rp9,583,699,458. Rasionya dari Belanja Daerah: Belanja Tidak Langsung sebesar 64,80% dan Belanja Langsung hanya sebesar 35,20%.
Rasio Belanja Tidak Langsung terhadap Belanja Daerah realisasinya sebesar 103,70% dan Belanja Langung terhadap Belanja Daerah realisasinya sebesar 93,83%. Dengan demikian, rasio Belanja Langsung terhadap Belanja Daerah realisasinya tidak efisien, sedangkan realisasi rasio Belanja Langsung terhadap Belanja Daerah realisasinya efisien.
Rasio Belanja Tidak Langsung terhadap Belanja Daerah pada realisasinya tidak efisien (tidak hemat) sebesar 3,70% atau sebesar Rp652,812,618, sedangkan rasio Belanja Tidak Langsung terhadap Belanja Daerah realisasinya efisien (hemat) sebesar 6,17% atau sebesar Rp591,404,336.