Dalam forum tersebut, Arif mengungkapkan bahwa Pemkab Sumenep kini tengah menyusun dokumen penting, yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen ini masih dibahas oleh Panitia Khusus (Pansus) DPRD dan sangat terbuka untuk menerima masukan dari publik, termasuk mahasiswa.
“Jangan hanya jadi penonton. Mahasiswa perlu membaca RPJMD dan memberi masukan. Baik berupa kritik yang konstruktif maupun ide-ide inovatif yang bisa memperkaya arah pembangunan,” tegasnya.
Diketahui, Kongres VI Aliansi BEM Sumenep yang mengusung tema “Merawat Nalar Kritis Mahasiswa dalam Menakar Kebijakan Publik: Demokrasi atau Sekadar Aksi?” menjadi ajang strategis bagi generasi muda untuk mempertajam daya kritis mereka terhadap kebijakan publik sekaligus mengambil peran lebih nyata dalam pembangunan daerah.