Bangkalan – Satu seni khas yang memukau hati dan memperkaya warisan budaya Indonesia adalah Batik Tanjung Bumi. Terletak di Bangkalan, sebuah kabupaten di pulau Madura yang kaya akan sejarah dan kearifan lokal, batik ini menonjol sebagai simbol keindahan dan keterampilan yang mempesona.
Kesenian Batik Tanjung Bumi tidak hanya sekadar kain berhias, tetapi sebuah cerita panjang tentang kehidupan, alam, dan kepercayaan masyarakat setempat. Proses pembuatannya yang memakan waktu dan penuh dengan kehati-hatian, menggambarkan dedikasi tinggi para perajin dalam melestarikan warisan nenek moyangnya.
Batik Tanjung Bumi memiliki akar yang dalam dalam sejarah dan budaya Bangkalan. Dipercaya telah ada sejak abad ke-12, seni batik ini berkembang pesat di tengah masyarakat pesisir yang hidup dari hasil laut dan pertanian. Para perajin Batik Tanjung Bumi tidak hanya menjadikan seni ini sebagai mata pencaharian, tetapi juga sebagai cara untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan dan identitas budayanya.
Salah satu hal yang membedakan Batik Tanjung Bumi adalah keunikan motif dan warnanya. Motif-motif yang digunakan mencerminkan kehidupan sehari-hari, seperti motif ikan, burung, tumbuhan, dan binatang laut lainnya. Selain itu, warna-warna cerah seperti biru laut, hijau daun, dan merah marun, memberikan keindahan yang tak tertandingi pada setiap kain batik yang dihasilkan.
Keterampilan membuat Batik Tanjung Bumi bukanlah hal yang bisa dipelajari dalam semalam. Para perajin membutuhkan tahun-tahun pengalaman dan latihan untuk menguasai teknik-teknik yang rumit dalam pembuatan batik ini. Dengan menggunakan canting dan lilin panas, mereka menorehkan motif-motif indah dengan presisi yang luar biasa, menciptakan karya seni yang memukau dan bernilai tinggi.