Belum Mencapai Target Vaksinasi di Sumenep, Dinkes Mengaku Masyarakat tidak Bisa Dipaksa

Petugas vaksinasi saat melakukan vaksinasi di Batuputih Sumenep. (Sumber Foto: Fauzi)

“Di lain pihak tidak boleh dipaksa. Teru gimana? Bingung kita petugas. Gimana lagi yang harus kita lakukan sebagai petugas Nakes,” keluhnya.

“Tugas kita sebagai Nakes menjadi vaksinator dan memfasilitasi dan lain lain,” sambungnya.

Ditanya soal vaksinasi anak usia 6 sampai 12 tahun, Bu Kus mengaku belum digelar. Alasannya, Sumenep masih belum mencapai 50 persen vaksinasi untuk dosis pertama.

“Gimana mau mikir yang umur 6 tahun sampai 12 tahun yang banyak bertentangan. Yang 12 tahun sampai lansia saja, masih jungkir balik kita di bawah,” ungkapnya.

Dalam rangka menciptakan hard immunity (kekebalan kelompok) masyarakat terhadap bahaya Covid-19, Bu Kus mengimbau kepada masyarakat agar melakukan vaksinasi.

“Kita menghadapi varian virus baru, yakni Omicron. Maknanya masyarakat harus vaksin. Supaya di Sumenep tidak terinfeksi virus tersebut,” ajaknya.

“Di perbatasan Sumenep diperketat, juga masyarakat berpartisipasi dalam melaporkan pendatang baru dari luar negeri,” imbuhnya.

Menurutnya, walaupun masyarakat tidak bergerak memantau jalannya vaksinasi, setidaknya menjadi bagian yang mendukung proses vaksinasi kepada masyarakat lainnya.

“Vaksinasi itu tidak ada efek samping. Jangan jadi provokator, biar cepat selesai vaksinasi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca