Makassar – Forum Guru Besar dan Dosen Universitas Hasanuddin (UNHAS) melakukan deklarasi yang bertajuk “Bergerak untuk Menyelamatkan Demokrasi” di Makassar, Jumat (2/2/2024) kemarin, Sabtu (3/2/2024).
Dalam deklarasi ini, Prof. Amran Razak, Ketua Dewan Kehormatan UNHAS, menyampaikan keprihatinan terhadap dinamika dan pelanggaran terhadap prinsip demokrasi menjelang pemilihan umum (Pemilu). tahun 2024.
Amran dalam deklarasi tersebut, menekankan pentingnya menjaga demokrasi dan menghormati UUD 1945 sebagai pijakan fudamental. Ia juga mengajak kepada semua pihak untuk taat pada landasan hukum demi kebertamatan bangsa.
Selain itu, katanya, deklarasi ini juga meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan seluruh pejabat negara untuk tetap berada dalam koridor demokrasi.
Sebelum deklarasi tersebut digelar, Wakil Rektor 1 Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Muhammad Ruslin, membenarkan adanya rencana deklarasi ini. Namun, ia mengaku tidak mengetahui siapa yang menginisiasi kegiatan tersebut.
Sebelumnya, pada 31 Januari 2024, sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengeluarkan petisi Bulaksumur, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam petisi tersebut, mereka menyampaikan kekecewaan terhadap Presiden Jokowi dan menilai tidak lagi mengingat janjinya sebagai alumni UGM, DIY.
Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Koentjoro, membacakan petisi tersebut dan menyoroti sejumlah penyimpangan yang terjadi di rezim Jokowi.
Masih di wilayah yang sama, pada 1 Januari 2024, sivitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII), DIY, juga menyampaikan pernyataan sikap “Indonesia Darurat Kenegaraan”, dipimpin langsung oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid.