Sumenep – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumenep, gelar konferensi pers capaian kerja di tahun 2021 yang berlangsung di Kantor BNN setempat, Selasa (30/11/21) kemaren.
Dalam konferensi tersebut, diketahui selama tahun 2021, BNNK Sumenep telah berhasil mengungkapkan kasus penyalagunaan narkoba sebanyak 7 Laporan Kasus Narkotika (LKN).
Kepala BNN Sumenep, Bambang Sutrisno mengatakan, dari laporan LKN tersebut, terdapat 8 berkas dan 9 tersangka dengan total barang bukti sabu 41,02 gram.
“Sebenarnya target BNN cuma 2 berkas, tapi kita berhasil mengungkap 8 berkas,” ungkapnya pada sejumlah awak media, Selasa (30/11/21) kemaren.
Menurut Bambang, langkah nyata BNN Sumenep dalam memerangi peredaran di Kabupaten ujung timur pulau madura. sejauh ini, terbanyak pengungkapan kasus narkoba di tahun ini dari Kecamatan Talango.
“Dari 27 Kecamatan di Sumenep, terbanyak dari Kecamatan Talango, dan rata-rata dari semua tersangka berumur dibawah 50 tahun,” terangnya.
Disamping itu, Bambang menyebutkan wilayah Bali, Banyuwangi, dan Malaysia menjadi jalur utama masuknya narkoba ke Sumenep.
“Peredaran narkoba kebanyakan lewat jalur laut. Ada yang dari Malaysia, Bali dan Banyuwangi masuknya ke Sumenep,” sebutnya.
Karena lewat jalur laut itu, sambungan Bambang, Kecamatan di Kepulauan jadi rawan narkoba dan tentu banyak kasusnya.
“Tapi kalau pengungkapan kasus banyak di Kecamatan daratan, utamanya di Kota,” sambungnya.