“Dalam kondisi negara seperti saat sekarang ini, negeri ini butuh adanya Partai yang kuat dan ideologis seperti PDIP (PDI Perjuangan, red.), serta butuh orang orang yang berani bicara apa adanya, dengan mempertaruhkan segala risikonya,” ujar Henry melalui akun media sosialnya.
Pernyataan ini membuka babak baru dalam pertarungan politik di Indonesia, memperkuat posisi PDI Perjuangan sebagai partai ideologis yang siap melawan arus, meskipun risiko politik terus meningkat.
Akankah dokumen rahasia Hasto ini benar-benar meledak sebagai “bom waktu” yang mengubah arah politik nasional? Kita tunggu saja, waktu yang akan menjawab.