Negara-negara BRICS juga membuka peluang eksplorasi kerja sama di area strategis yang lebih luas. Area tersebut mencakup penguatan sistem pembayaran lintas negara, pembiayaan berkelanjutan, keamanan siber, dan pengembangan Jaring Pengaman Keuangan Internasional (JPKI).
Agenda tersebut menjadi sinyal bahwa BRICS tidak sekadar aliansi ekonomi, tetapi forum strategis dalam menghadapi tekanan eksternal bersama. Penguatan jejaring koordinasi kebijakan menjadi fondasi dalam mendorong resilien global yang lebih terstruktur.
Dalam konteks ekonomi yang semakin terfragmentasi, komitmen BRICS terhadap aturan dan inklusivitas menjadi antitesis terhadap gelombang proteksionisme. Ini juga membuka ruang dialog baru bagi negara berkembang yang ingin berkontribusi dalam penyusunan norma ekonomi global.
Indonesia pun diuntungkan dari dinamika ini, dengan terbukanya peluang memperluas pengaruh serta akses terhadap sistem keuangan global yang lebih adil. Dengan posisi yang strategis, Indonesia dapat terus berperan sebagai penyeimbang dalam percaturan geopolitik dan ekonomi.
Konsolidasi BRICS dalam forum ini menjadi salah satu penanda pentingnya solidaritas selatan global. Di tengah turbulensi ekonomi, kerja sama semacam ini menjadi fondasi baru bagi stabilitas dan pertumbuhan inklusif dunia.