BRICS: Tantangan Baru terhadap Dominasi Amerika Serikat

Foto ilustrasi tentang perkembangan terkini BRICS sebagai tantangan dominasi atau hegemoni Amerika Serikat dan sekutunya dalam tatanan ekonomi, politik, militer, dan teknologi dunia internasional
Foto ilustrasi tentang perkembangan terkini BRICS sebagai tantangan dominasi atau hegemoni Amerika Serikat dan sekutunya dalam tatanan ekonomi, politik, militer, dan teknologi dunia internasional (Dok. Madurapers, 2025).

Langkah BRICS memperluas keanggotaan dengan mengundang negara-negara seperti Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab menunjukkan ambisi mereka dalam memperkuat blok ekonomi alternatif. Hal ini menandai upaya serius dalam menantang dominasi Barat dalam ekonomi global.

Namun, upaya dedolarisasi ini bukan tanpa tantangan. BNY Mellon dalam laporannya pada 1 September 2023 menyatakan bahwa dolar AS tidak akan kehilangan dominasinya sebagai mata uang cadangan global dalam waktu dekat, meskipun BRICS tengah gencar berekspansi.

Selain itu, BRICS juga berupaya memainkan peran lebih besar dalam isu-isu global, termasuk reformasi sistem keuangan internasional. Mereka berambisi mengubah struktur kekuasaan politik dunia yang selama ini didominasi oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Kerja sama strategis antara negara-negara BRICS, seperti peningkatan hubungan militer antara Rusia dan China, menambah kekuatan kolektif yang dapat mengancam kepentingan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa BRICS tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek pertahanan dan keamanan.

Namun, dedolarisasi sebagai bagian dari agenda BRICS bukan tanpa risiko, terutama bagi negara-negara yang masih sangat bergantung pada perdagangan yang didenominasi dolar AS. Sekitar 88 persen transaksi internasional masih menggunakan dolar AS, termasuk sebagian besar ekspor-impor Indonesia.

Keputusan negara-negara seperti Indonesia untuk bergabung dengan BRICS akan membawa mereka ke dalam lingkaran ekonomi yang dipimpin oleh negara-negara besar seperti China dan Rusia. Hal ini menuntut pertimbangan kritis mengenai posisi ekonomi dan strategi dedolarisasi yang mungkin diambil.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca