“Bencana alam, seperti banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang melanda Sumenep. Kami berharap masyarakat selalu waspada,” pintanya.
Tidak hanya itu saja, dampak dari puncak musim hujan pada bulan Februari ini juga gelombang laut masih cukup lumayan tinggi, sehingga perlu mewaspadai kegiatan transportasi laut, terutama bagi nelayan.
“Jadi peringatan dini, tentunya menjadi perhatian pihak pengelola transportasi laut. Terutama, masyarakat di kepulauan yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan,” imbuhnya.
Ditanya soal batas akhir puncak musim hujan di Sumenep, pria yang akrab disapa Usman mengaku akan selalu update memberikan informasi kepada masyarakat Sumenep soal perkiraan cuaca ke depannya.
“Bulan ini memang puncak musim hujan, untuk perkiraan cuaca bulan berikutnya kami akan kembali merilis perkiraan cuaca pada awal musim kemarau,” tandasnya.
