“Karena orang luar masih banyak tidak tahu kalau Pamekasan itu mempunyai batik yang bagus. Termasuk kita punya program Pamekasan Fashion Weekend yang tidak ada maksud lain demi kesejahteraan masyarakat, khususnya perajin batik,” tandasnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, di bidang pendidikan pihaknya mempunyai program beasiswa, mulai beasiswa santri, hingga beasiswa kedokteran untuk anak muda Pamekasan yang tidak mampu secara ekonomi agar memiliki kesempatan yang sama untuk mengejar cita-citanya.
Dikatakan, pemimpin di era revolusi industri 4.0 dan pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia menuntut pemimpin bekerja extra ordinary, out off the box, atau bekerja di luar kebiasaan agar daerahnya mampu bersaing dengan daerah lain.
“Karena kalau hanya bekerja biasa, rasanya berat sekali untuk membangun perubahan. Kita ingin merubah top off mind tentang Pamekasan, dan itu tidak mudah,” tandasnya.
Dia berharap, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerahnya mampu bersaing di kancah nasional, bahkan Internasional. Karena, apabila masyarakat sejahtera dipastikan Pamekasan maju. (*)