Bangkalan – Upaya membenahi pelayanan publik di Kecamatan Sepulu tampaknya mendapat hambatan serius. Audiensi yang digelar KOMPAS pada Kamis (12/06/2025) berakhir tanpa hasil yang memuaskan.
Forum yang berlangsung selama dua jam itu diwarnai ketegangan dan kritik keras terhadap kinerja Pemerintah Kecamatan Sepulu. KOMPAS (Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Sepulu, red.) menilai pelayanan publik selama ini lamban, tidak transparan, dan jauh dari aspirasi masyarakat.

“Kami datang membawa data, bukan prasangka. Ini bentuk kepedulian kami sebagai anak muda yang peduli pada kualitas pelayanan publik,” ujar Alimuddin, perwakilan KOMPAS.
Dalam forum itu, KOMPAS menyerahkan draf komitmen tertulis untuk perbaikan layanan. Mereka meminta Camat Sepulu dan jajarannya menandatanganinya sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Namun, permintaan tersebut ditolak secara langsung oleh Camat Sepulu. Ia menyebut tidak perlu menandatangani komitmen di atas materai.
“Kami menghargai masukan dari teman-teman, tetapi menandatangani komitmen tertulis seperti itu rasanya berlebihan,” ujar Camat Sepulu.
Penolakan itu menuai kritik keras dari Ketua Umum KOMPAS, Junaidi. Ia menilai sikap camat membuktikan lemahnya komitmen terhadap perubahan.
“Kalau memang ada niat baik, kenapa menolak berkomitmen secara tertulis? Ini bukan sekadar simbol, tapi wujud tanggung jawab pejabat publik kepada masyarakat,” tegas Junaidi.
Audiensi akhirnya ditutup tanpa kesepakatan konkret. KOMPAS menyatakan akan terus mengawal isu ini melalui gerakan dan advokasi lanjutan.