Dengan penuh keikhlasan, ia menegaskan bahwa keluarganya menerima musibah ini sebagai takdir Allah dan berharap santunan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembangunan mushala pesantren.
βIni saya kembalikan untuk kepentingan pembangunan mushala pesantren dan lainnya,β ujarnya.
Ustadz Faiq menambahkan, almarhum sudah lebih dari dua tahun menimba ilmu di Pesantren Al-Khoziny. Bahkan, hingga kini dua putranya yang lain masih aktif mondok di pesantren tersebut, sebagai bentuk kepercayaan dan ikatan batin yang kuat dengan pihak pesantren.
Peristiwa ini menjadi cerminan keikhlasan keluarga korban yang berpadu dengan kepedulian pihak pesantren.
Santunan yang dikembalikan tidak hanya bermakna simbolis, tetapi juga menjadi dukungan moral bagi pembangunan serta keberlangsungan kegiatan pendidikan di Pesantren Al-Khoziny.