Deltacron Abun-abun atau Nyata?

Foto ilustrasi _COVID-19_ varian baru, Deltacron (Sumber: The Economic Time, 2022).

Bangkalan – Akhir-akhir ini diberitakan di pelbagai media online kemunculan COVID-19 varian baru, yang namanya Deltacron, Kamis (24/2/2022).

Varian virus itu abun-abun atau nyata? Berikut penjelasan pakar epidemiolog yang dapat dipercaya, yang dikutip dari dictionary.com, Selasa (18/1/2022).

Deltacron adalah nama yang diberikan untuk kombinasi varian Delta dan Omicron dari virus COVID-19. Namun, banyak ahli ilmiah telah menyimpulkan bahwa itu tidak ada.

Sejumlah ahli virologi mengatakan bahwa munculnya galur gabungan hanyalah hasil kontaminasi dari sampel yang dianggap telah terdeteksi.

Deltacron pertama kali digunakan oleh laboratorium virologi Siprus yang mengumumkan temuan tersebut. Laboratorium ini telah lama penemuan itu dalam analisisnya.

Banyak ahli yang meragukan kemungkinan bahwa itu adalah varian gabungan telah mencatat bahwa kombinasi seperti itu mungkin terjadi, tetapi sampel tersebut memiliki tanda-tanda klasik kontaminasi.

Dimungkinkan juga untuk terinfeksi oleh beberapa jenis COVID-19 secara bersamaan, tetapi ini jarang terjadi, dan bukan ini yang dimaksud Deltacron.

Banyak pejabat kesehatan masyarakat menyatakan keberatan dengan penggunaan nama-nama seperti Deltacron dan Flurona, karena pandangan itu sensasional dan sering tidak tepat.

Maria Van Kerkhove, Health Emergency Program di WHO, diantaranya yang berpendapat demikian.

Terkait, istilah kombinasi menakutkan dan varian itu, kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada varian yang tidak ada atau entitas yang namanya menunjukkan bahwa virus itu adalah varian baru.

Padahal sebenarnya virus varian itu tidak ada. Misalnya, dalam kasus di mana ada co-infeksi—dua infeksi bersamaan tetapi terpisah.

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca