Pada tahun 2022 Desa Tapenpah ditetapkan sebagai lokasi Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Desa Tapenpah berada di Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan luas desa ini sekitar 25 km2 dasa Indonesia, penduduk lokal memakai bahasa timor dawan. Dalam bidang keagamaan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Timor Tengah Utara 2022 mencatat bahwa mayoritas warga didesa Tapenpah memeluk agama Kristen 99,91% (Katolik 96,67% dan Protestan 3,24%), dan sebagian kecil memeluk agama islam sebanyak 0,09% (Wilayah Desa Tapenpah, n.d.).
Dalam kerangka Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, inklusi sosial merupakan prespektif untuk memahami mandat pengakuan kepada desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri. Melalui asa rekognisi, desa dalam hal ini Desa Tapenpah memperoleh atau memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusannya sendiri. Desa Tapenpah merupakan entitas terkecil dalam pemerintahan. Oleh karenanya Desa Tapenpah memiliki tanggung jawab untuk mendorong pembangunan yang inklusi.
Kepala Desa Tapenpah, Thomas Y Sikone mengatakan bahwa Desa Tapenpah “telah memperhatikan kebutuhan dari beberapa kelompok marginal, seperti kelompok disabilitas, kelompok anak, perempuan dan lansia”. Pemerintah Desa Tapenpah telah melibatkan kelompok marginal dalam proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Desa.
Selain itu pada kesempatan lain Thomas juga mengatakan bahwa pemerintah desa telah melaksanakan pelatihan inklusi sosial dilakukan melalui pemberian pelatihan bagi kelompok marginal, disabilitas, dan kelompok perempuan melalui kegiatan kegiatan pelatihan produksi anyaman dari sapu lidi bagi kelompok disabilitas, pelatihan pembuatan minuman instan jahe bagi kelompok perempuan, menyediakan modal bagi ibu pengrajin tenun, serta Pemerintah Desa Tapenpah telah menerbitkan SK kelompok marginal rentan dan dilibatkan dalam proses musyawarah dan penyusunan RKPDes.
Lebih lanjut Pemerintah Desa Tapenpah dalam konteks inklusi sosial memberi perhatian khusus terhadap perkembangan literasi desa dan pendidikan. Melalui program-program yang berfokus pada pendidikan Pemerintah Desa Tapenpah mendorong anak-anak, remaja muda serta keluarga untuk ikut berpartisi pasi dalam proses pembangunan desa. Pemerintah Desa Tapenpah menjadi salah satu pemerintah desa yang memberikan perhatian lebih kepada isu-isu pendidikan. Menurut keterangan yang diberikan oleh Bapak Thomas Yulianus Sikone selaku Kepala Desa Tapenpah, bahwa permasalahan yang menggelayuti masyarakat desa adalah kesadaran akan pentingnya pendidikan, oleh karenanya melalui program desa inklusi pemerintah desa mengupayakan memberikan stimulus bagi masyarakat agar terbangun kesadaran akan pentingnya pendidikan. Upaya tersebut dilakukan melalui beberapa program di antaranya:
- Program pendidikan melalui komunitas belajar bahasa Inggris kelompok anak-anak;
- Pengembangan literasi anak melalui lomba dongeng keluarga;
- Kegiatan Galeri Unik (Gerakan lima ratus setiap hari untuk anak) kegiatan ini merupakan kegiatan menabung yang dilakukan oleh anak-anak PAUD, (tabungan pendidikan untuk anak-anak PAUD);
- Kegiatan Geser Unu (Gerakan seribu untuk pendidikan anak); dan
- Apresiasi bagi siswa prestasi berupa bantuan dana untuk pendidikan atau beasiswa yang diberikan oleh pemerintah desa.
Dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat baik dari perwakilan kelompok perempuan, anak, lansia dan kelompok marginal lainnya, kita dapat melihat bahwa proses pembangunan desa yang dilakukan Pemerintah Desa Tapenpah sebagai usaha untuk memajukan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk penciptaan iklim yang mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya masyarakat desa. Sehingga masyarakat desa seharusnya bukan menjadi obyek tetapai sebagai subjek pembangunan. Sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan (Endah, 2015).
Lebih lanjut, Pemerintah Desa Tapenpah memberi ruang bagi kelompok anak dan remaja dalam proses pembangunan desa, kesadaran akan pentingnya pembangunan sumber daya manusia menjadi latar belakang dari pemberdayaan anak dan remaja yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Tapenpah sebagai upaya untuk mebangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai salah satu langkah kongkret dalam mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan.
Pendekatan yang inklusi dalam pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Tapenpah telah membuka ruang aspirasi yang berasal dari berbagai kelompok masyarakat. Pemerintah desa telah berupaya untuk mendorong peningkatan kualitas hidup warganya dengan membuka ruang bagi seluruh warga untuk dapat terlibat dalam pembangunan desa. Selain itu perhatian yang dititik beratkan pada sektor pendidikan dan pemberdayaan kelompok anak dan remaja menjadi salah satau titik krusial dalam upaya mewujudkan pembanguan yang berkelanjutan khususnya pada level desa.
Keterlibtan kelompok-kelompok masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan dan pembangunan desa itu sendiri memberikan corak atau warna yang beragam. Dengan dibukanya ruang-ruang aspirasi yang luas dan keberpihakan pemerintah desa kepada asas-asas atau prinsip-prinsip inklusfitas menjadi salah satu kekuatan dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Melalui Desa Tapenpah kita dapat melihat bahwa ruang aspirasi yang terbuka akan memberi dampak yang luas bagi partisipasi masyarakat dan ini akan mendorong efektifitas dan efisiensi pembangunan desa, karena dengan hal ini pembangunan yang dilakukan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa.
Jagad Wijaksono, aktif di Kelompok Kerja Desa Inklusif, Direktorat Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal.