Dinilai Tak Berguna, KNPI Tuding SKK Migas Sumenep

SKK MEGAS
Syaiful Harir, Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Sumenep. (Istimewa)

Pria yang akrab dipanggil Ayink itu, menuturkan terkait dana segar DBH dan Corporate Social Responsibility (CRS) migas, harusnya dapat dikelola dengan benar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Dimana, hal ini yang mampu mendorong ketersediaan layanan kesehatan yang maksimal bagi rakyat. Sehingga dana tersebut bisa bermanfaat untuk membangun rumah sakit, puluhan ribu Puskesmas, Posyandu, hingga pelayanan kesehatan yang lain.

“Jika itu dilakukan, rakyat miskin yang rata-rata ada di pelosok akan bahagia menikmati kemudahan akses layanan kesehatan tersebut. Selama ini, terobosan itu belum terlihat,” paparnya.

Senada dengan hal itu, Ayink juga menyoal dana yang bisa digunakan untuk pemberdayaan petani dan nelayan guna merealisasikan cita-cita kedaulatan pangan. Hasilnya, jutaan ton pupuk bisa diberikan secara cuma-cuma kepada para petani.

“Para nelayan juga akan menyambutnya dengan hangat jika perahunya dibuat dengan dana itu,” usul mantan aktivis PMII ini.

Lain halnya jika uang tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur desa, puluhan ribu desa bisa menikmatinya. Warga desa tentu akan menikmati penerangan listrik.

“Dampaknya, kantong-kantong kemiskinan yang biasanya ada di pelosok-pelosok desa akan berkurang drastis. Sumenep pun akan keluar dari masalah kemiskinan. Dan sudah saatnya itu semua dilakukan. Namun, itu semua hanya ilusi jika cara-cara lama tetap digunakan,” ucapnya.

Menurutnya KNPI Sumenep akan terus mengawal tentang aspirasi para aktivis dan mahasiswa yang beberapa hari ini lantang bersuara tentang kemiskinan.

“Kami mengapresiasi aspirasi mereka. Dan sebentar lagi kami akan fasilitasi mereka dalam satu forum,” ujar warga asal Kecamatan Bluto ini.

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca