Ia juga menambahkan bahwa kepala sekolah dan guru harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan perubahan. Menurutnya, integritas harus dimulai dari diri sendiri, dengan membiasakan karakter yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu pemateri utama dalam kegiatan tersebut adalah Badrul, Penyuluh Utama Antikorupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang juga merupakan pegawai Inspektorat Kabupaten Sumenep. Kehadirannya memberikan perspektif langsung tentang pentingnya membangun budaya antikorupsi sejak dini, terutama di sektor pendidikan yang menjadi fondasi masa depan bangsa.
Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD, Buhari, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran peserta agar memahami dan menghindari praktik korupsi serta berbagai bentuk kekerasan di sekolah.
“Kami ingin menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua anak. Tidak ada tempat untuk kekerasan, baik fisik maupun psikis, di sekolah,” pungkasnya.