DKPP Sumenep Gandeng Petani Lokal Terapkan Teknologi Jepang, Ini Hasilnya

Madurapers
Kepala DKPP Sumenep Chainur saat meninjau langsung uji coba sistem Machida di lahan milik Halik, seorang petani di Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep.
Kepala DKPP Sumenep Chainur saat meninjau langsung uji coba sistem Machida di lahan milik Halik, seorang petani di Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep. (Foto: Istimewa)

Ia menegaskan bahwa inovasi ini bukan hanya soal alat dan sistem, melainkan soal perubahan cara berpikir para petani. Ketika teknologi bersanding dengan semangat adaptasi petani lokal, maka pertanian Sumenep akan melaju lebih cepat.

“Petani kita tidak kalah saing. Yang mereka butuhkan adalah akses teknologi, informasi, dan pendampingan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut Chainur, antusiasme petani dalam menerima teknologi baru menunjukkan potensi besar dalam pembangunan pertanian berkelanjutan di Sumenep. DKPP, lanjutnya, akan terus mendorong ekosistem pertanian modern, termasuk pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM petani.

Sistem Machida diharapkan tidak hanya menjadi solusi teknis untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga menjadi model yang bisa direplikasi di daerah lain di Sumenep. Lebih dari sekadar budidaya melon, inovasi ini menjadi simbol kesiapan Sumenep untuk memimpin transformasi pertanian ke arah yang lebih modern dan mandiri.

“Ini bukan sekadar tentang melon. Ini tentang masa depan pertanian kita. Dan Sumenep siap menjadi pelopor,” pungkas Chainur penuh optimisme.