“Rekening ini dirancang untuk memperkuat kelembagaan BUMDes, mempermudah akses pembiayaan, dan mendorong transparansi dalam pengelolaan dana serta program-program ketahanan pangan desa,” katanya menjelaskan.
Tidak hanya menyasar wilayah daratan, Bank BPRS juga menunjukkan keberpihakan kepada desa-desa di wilayah kepulauan seperti Sapeken, Arjasa, dan Kangayan. Menurut Hairil, pulau-pulau tersebut memiliki potensi besar di sektor pangan yang selama ini belum digarap optimal.
“Kami ingin memastikan bahwa desa-desa kepulauan memiliki peluang yang sama dalam membangun kedaulatan pangan. Mereka perlu difasilitasi dengan layanan keuangan yang inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.
Melalui sinergi ini, diharapkan BUMDes dapat menjadi garda terdepan dalam pengelolaan lahan produktif, pemanfaatan hasil pertanian lokal, serta memperkuat rantai distribusi pangan hingga ke pelosok desa.
“Langkah ini menjadi bukti bahwa penguatan pangan tidak hanya bisa dilakukan dari pusat, tetapi justru efektif jika dimulai dari desa melalui kolaborasi, kepercayaan, dan pemberdayaan lembaga ekonomi lokal,” pungkasnya.
