DPR Dorong Pemerintah Usulkan Reformasi PBB

Madurapers
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Langkah Konkret Antisipasi Dampak Meluasnya Perang Israel-Iran’ di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (26/06/2025).
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Langkah Konkret Antisipasi Dampak Meluasnya Perang Israel-Iran’ di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (26/06/2025). (Sumber foto: Mario/Andri, Parlementaria, 2025)

Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, menyatakan bahwa peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kerap terhambat akibat dominasi hak veto oleh negara-negara besar. Dalam resmi situs DPR RI, Kamis (26/06/2025), Sukamta menyebut bahwa ketimpangan ini memperburuk krisis global yang melibatkan negara pemegang veto.

Ia mengangkat konflik Israel-Palestina sebagai contoh nyata lumpuhnya Dewan Keamanan PBB. “Setiap Israel seolah-olah bebas melakukan apa saja kayak negara yang kebal hukum. Karena setiap ada pembahasan soal Israel, Amerika selalu mem-veto,” ujarnya dalam diskusi bertema ‘Langkah Konkret Antisipasi Dampak Meluasnya Perang Israel-Iran’ di Gedung Nusantara I, Senayan.

Sukamta juga menyebut konflik Ukraina sebagai korban kebuntuan diplomatik karena hak veto Rusia. “Kalau negara-negara yang punya hak veto itu berkepentingan langsung berkonflik, PBB lumpuh,” tegasnya tanpa ragu.

Kritik ini bukan berarti ia menolak eksistensi PBB secara keseluruhan. Menurutnya, institusi multilateral tersebut masih sangat diperlukan dalam menjaga stabilitas dan diplomasi global.