Di sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 7,63 persen. Hal ini mencerminkan peningkatan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global.
Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 0,53 persen (q-to-q). Pertumbuhan ini menunjukkan adanya perbaikan ekonomi secara bertahap.
Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi, mencapai 16,63 persen. Sementara itu, di sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) tumbuh signifikan sebesar 38,58 persen.
Secara spasial, Pulau Jawa tetap menjadi motor utama perekonomian Indonesia, menyumbang 57,02 persen dari total PDB nasional. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa sedikit lebih rendah dari rata-rata nasional, yaitu sebesar 4,92 persen.
Dengan capaian ini, perekonomian Indonesia tetap berada di jalur pertumbuhan yang stabil meskipun menghadapi berbagai tantangan global. Pemerintah diharapkan terus mendorong sektor-sektor strategis untuk mempertahankan momentum pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.
