Jakarta – Di tengah kewaspadaan pemerintah atas sejumlah risiko rambatan perkembangan ekonomi global terhadap inflasi, cost of fund, dan kinerja perekonomian, kinerja APBN bulan Maret 2022 masih mencatatkan surplus, Rabu (20/4/2022).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konpers APBN KITA mengatakan cerita mengenai APBN yang bekerja sangat keras untuk menangani COVID-19 dan memulihkan ekonomi kini sudah mulai terlihat buahnya.
“Hingga akhir Maret 2022 pendapatan negara mencapai Rp501 triliun atau naik 32 persen dibandingkan tahun lalu. Pajak kita lihat Rp199,4 triliun bulan Februari, dan bulan ini Rp322,5 triliun. Bandingkan tahun lalu yang Rp228 triliun pada tahun 2021, jadi ini tumbuh 41,4 persen.
Kepabean dan cukai kita sudah mengumpulkan Rp79,3 triliun. Realisasinya sampai akhir Maret, naik signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp62,3 triliun jadi naik 27,3 persen,” terang Menkeu, Rabu (20/04).
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga menyatakan hasil positif yang sama. Hingga akhir Maret 2022, realisasi PNBP mencapai Rp99,1 triliun.
Capaian ini lebih tinggi dibandingkan capaian tahun lalu sebesar Rp88,6 triliun, atau tumbuh 11,8 persen. Sedangkan sisi belanja akan terus dioptimalkan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi, seiring dengan terkendalinya pandemi COVID-19.
“Belanja negara masih perlu dipacu lagi. Belanja negara total mengalami kontraksi 6,2 persen, bahkan untuk belanja pemerintah pusat kontraksinya 10,3 persen, belanja K/L bahkan kontraksinya lebih dalam lagi.