Selain SDM, Said juga menyoroti indikator efisiensi pembangunan, yakni Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Saat ini, ICOR Indonesia berada di angka 6,1–6,2, lebih tinggi dibanding Vietnam yang sudah mencapai 4,6.
Kondisi ini menunjukkan Indonesia masih perlu mengeluarkan biaya lebih besar untuk menghasilkan output ekonomi yang sama.
“Dengan akselerasi program pemerintah hari ini, ICOR bisa ditekan lebih rendah. Itu artinya Indonesia bisa mendekati capaian Vietnam, bahkan melampauinya,” kata Said optimistis.
Lebih jauh, Said Abdullah juga menyinggung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo.
Ia menilai program ini memang masih dalam tahap awal, tetapi pondasi pelaksanaannya sudah mulai terbangun.
“MBG masih awal, ini baru meletakkan fondasi, persentasenya belum signifikan. Tapi kita berharap alokasi anggaran bisa terserap di akhir tahun, sehingga output dan outcome dapat terlihat nyata,” pungkasnya.