Fasilitas Pendidikan di Bangkalan Senjang Tajam: Blega 9,1%, Kamal Hanya 2,9%

Ilustrasi data terbaru dari BPS Kabupaten Bangkalan tahun 2025 menyoroti fakta yang mencolok—kesenjangan fasilitas pendidikan antar kecamatan masih sangat terasa. Kecamatan Blega mencatatkan angka tertinggi dengan 9,1%, jauh meninggalkan Kamal yang tertahan di angka 2,9%. Perbedaan ini menunjukkan tantangan besar pemerataan pendidikan di wilayah Bangkalan.
Ilustrasi data terbaru BPS Bangkalan 2025 menyoroti fakta yang mencolok—kesenjangan fasilitas pendidikan antar kecamatan masih sangat terasa. Kecamatan Blega mencatatkan angka tertinggi dengan 9,1%, jauh meninggalkan Kamal yang tertahan di angka 2,9%. Perbedaan ini menunjukkan tantangan besar pemerataan pendidikan di wilayah Bangkalan. (Sumber Foto: Madurapers, 2025)

Bangkalan – Pemerataan fasilitas pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi, red.) di Kabupaten Bangkalan masih menjadi persoalan serius hingga 2025. Berdasarkan data BPS Bangkalan yang dirilis pada 7 Februari 2025, distribusi lembaga pendidikan menunjukkan ketimpangan nyata antar-kecamatan di Kabupaten Bangkalan, Selasa (17/06/2025).

Dari total 647 lembaga pendidikan yang tersebar di 18 kecamatan, Blega menjadi yang terbanyak dengan 59 lembaga atau 9,1% dari total keseluruhan. Sebaliknya, Kamal hanya memiliki 19 lembaga (2,9%), atau hanya 32,2% dari fasilitas yang ada di Blega.

Kecamatan Galis menempati urutan kedua dengan 53 lembaga atau setara 8,2%, memperlihatkan konsentrasi fasilitas di kawasan tengah. Sementara itu, Modung mencatat 47 lembaga atau 7,3%, dengan keunggulan pada jenjang SMA dan perguruan tinggi.

Bangkalan sebagai ibu kota kabupaten hanya menampung 34 lembaga atau 5,3%, meskipun menjadi pusat perguruan tinggi terbanyak dengan empat institusi. Keberadaan kampus belum cukup menutup ketimpangan fasilitas pendidikan dasar dan menengah.

Kwanyar, Tanah Merah, dan Konang masing-masing mengisi sekitar 6,3% hingga 7,5% dari total fasilitas. Tiga kecamatan ini memiliki kombinasi relatif seimbang antara SD, SMP, dan sekolah kejuruan, dengan satu perguruan tinggi di Kwanyar dan Konang.

Sebaliknya, Klampis, Sepulu, dan Socah menempati posisi bawah dalam peta distribusi pendidikan. Ketiganya tidak memiliki perguruan tinggi, dan fasilitas pendidikan menengah masih terbatas, dengan masing-masing hanya mencakup 4,9% hingga 5,4% dari total fasilitas pendidikan.

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca