Fasilitas Pendidikan di Bangkalan Senjang Tajam: Blega 9,1%, Kamal Hanya 2,9%

Madurapers
Ilustrasi data terbaru dari BPS Kabupaten Bangkalan tahun 2025 menyoroti fakta yang mencolok—kesenjangan fasilitas pendidikan antar kecamatan masih sangat terasa. Kecamatan Blega mencatatkan angka tertinggi dengan 9,1%, jauh meninggalkan Kamal yang tertahan di angka 2,9%. Perbedaan ini menunjukkan tantangan besar pemerataan pendidikan di wilayah Bangkalan.
Ilustrasi data terbaru BPS Bangkalan 2025 menyoroti fakta yang mencolok—kesenjangan fasilitas pendidikan antar kecamatan masih sangat terasa. Kecamatan Blega mencatatkan angka tertinggi dengan 9,1%, jauh meninggalkan Kamal yang tertahan di angka 2,9%. Perbedaan ini menunjukkan tantangan besar pemerataan pendidikan di wilayah Bangkalan. (Sumber Foto: Madurapers, 2025)

Kwanyar, Tanah Merah, dan Konang masing-masing mengisi sekitar 6,3% hingga 7,5% dari total fasilitas. Tiga kecamatan ini memiliki kombinasi relatif seimbang antara SD, SMP, dan sekolah kejuruan, dengan satu perguruan tinggi di Kwanyar dan Konang.

Sebaliknya, Klampis, Sepulu, dan Socah menempati posisi bawah dalam peta distribusi pendidikan. Ketiganya tidak memiliki perguruan tinggi, dan fasilitas pendidikan menengah masih terbatas, dengan masing-masing hanya mencakup 4,9% hingga 5,4% dari total fasilitas pendidikan.

Ketimpangan juga tampak dari distribusi sekolah kejuruan (SMK), yang terkonsentrasi di Blega, Galis, dan Modung. Daerah seperti Kamal, Klampis dan Sepulu hanya memiliki satu SMK, membatasi peluang vokasional bagi pelajar lokal.

Data fasilitas pendidikan ini menegaskan perlunya strategi pembangunan pendidikan yang lebih merata antar-wilayah. Tanpa langkah korektif, kesenjangan ini berisiko memperlebar jurang kualitas sumber daya manusia (SDM) antar-kecamatan di masa depan.