Bangkalan – Idealisme adalah suatu paham dalam filsafat yang memandang bahwa realitas atau keberadaan itu terutama merupakan hasil dari pikiran atau kesadaran, bukan materi atau substansi fisik semata. Sebagai istilah, Idealisme pertama kali digunakan dalam dunia filsafat leh Gottfried Leibniz pada awal abad ke-18.
Paham ini telah lama menjadi perdebatan di dunia filsafat dan terus mempengaruhi pemikiran manusia tentang kehidupan dan alam semesta. Idealisme, meski sebuah gagasan kuno yang terabaikan, tetapi tetap relevan dalam pemikiran modern. Konsep ini mengajarkan bahwa kesadaran atau pikiran adalah asal mula dari segala sesuatu yang kita alami dalam kehidupan ini.
Daripada memandang alam semesta sebagai entitas fisik yang eksis secara independen, idealisme mengajarkan bahwa segala sesuatu, termasuk materi fisik, merupakan manifestasi dari kesadaran atau ide.
Akar sejarah idealisme dapat ditelusuri kembali ke filsuf-filsuf kuno seperti Plato, yang memandang bahwa realitas yang kita alami dalam kehidupan ini hanyalah bayangan dari realitas yang lebih tinggi, yaitu ide-ide yang ada di alam roh atau alam pemikiran.
Kemudian, pemikiran idealis tersebut diperbarui oleh filsuf Jerman abad ke-18, yakni Immanuel Kant, yang menyatakan bahwa kenyataan yang kita ketahui adalah konstruksi pikiran kita sendiri.
Filsafat Barat modern juga melahirkan tokoh-tokoh penting dalam idealisme, seperti Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Hegel mengembangkan konsep dialektika, yang menyatakan bahwa segala sesuatu berkembang melalui konflik antara kontradiksi. Baginya, realitas adalah proses yang terus berkembang menuju kesadaran yang lebih tinggi.
