Dalam kisah perjuangan sosial-politik yang melibatkan kelas-kelas masyarakat, nama Friedrich Engels melambung tinggi sebagai salah satu arsitek teori revolusioner. Melalui karya-karya monumentalnya, Engels bukan hanya mencerminkan kecemerlangan intelektualnya, tetapi juga mengejawantahkan semangat perjuangan untuk memperjuangkan hak-hak kelas pekerja. Dengan teori dan analisis yang tajam, dia memberikan landasan yang kuat bagi gerakan revolusi dan perubahan sosial di seluruh dunia.
Friedrich Engels lahir pada 28 November 1820 di kota Barmen, Prusia, yang kini masuk wilayah Jerman. Keluarga Engels berasal dari latar belakang industrialis dan memiliki bisnis tekstil yang sukses. Namun, melalui pengalaman pribadinya, Engels menyaksikan langsung penderitaan kelas pekerja dalam kondisi buruh pabrik yang keras dan tidak berpihak. Pengalaman ini membentuk pandangannya tentang ketidakadilan sosial dan ekonomi yang menggerakkan hatinya untuk memperjuangkan perubahan.
Pada usia 22 tahun, Engels pindah ke Manchester, Inggris, untuk bekerja di perusahaan keluarganya. Di sana, dia terpapar langsung pada kondisi buruh yang sangat buruk di pabrik-pabrik tekstil. Pengalaman ini memperdalam pemahamannya tentang eksploitasi kelas pekerja oleh pemilik modal. Engels tidak hanya menyaksikan penderitaan fisik para buruh, tetapi juga menyelidiki kondisi sosial mereka dengan hati yang terbuka dan mata yang tajam.