“Saya kira mau pulang, tapi ternyata malah ke rumah FR. Setelah duduk bersama BL, datang teman FR. Lalu mereka memaksa melakukan tindakan tidak senonoh kepada saya dan BL,” ujarnya.
“Perbuatan tidak senonoh itu dilakukan oleh BS kepada saya satu kali,” terang korban dengan suara lirih.
Usai kejadian, keluarga korban segera membawa kasus ini ke ranah hukum.
Mereka menuntut agar aparat kepolisian bertindak cepat dan memberikan keadilan bagi korban.
“Anak kami mengalami trauma. Kami minta pelaku ditindak secara hukum. Jangan sampai kasus ini diabaikan,” ujar salah satu anggota keluarga korban.
Saat dikonfirmasi oleh awak media, Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Gama Rizaldi, mengaku belum menerima laporan secara resmi karena sedang berada di luar kota.
“Mohon waktu, Mas. Saya masih di luar kota dan belum bisa konfirmasi karena telpon belum diangkat,” kata Gama singkat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polres Sampang belum memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan kasus tersebut.