“Iya tidak, karena PAK disusun sudah saat itu, pada saat situasi sedang tinggi-tingginya, PPKM, terus Covid banyak menyebabkan orang meninggal, itu kemarin,” jelas Imam.
Selain peringatan hari jadi Sumenep yang gagal dianggarkan akibat prediksi terkait pandemi Covid-19 akan terus meningkat, ternyata kabupaten ini juga gagal melakukan launching Visit Madura 2022, dengan alasan yang sama persis.
“Bahkan kita tidak menjamah kemarin, rencananya mau launching visit Madura 2022 sebagaimana anggarannya lewat PAK, itu pun tidak dilaksanakan karena prediksinya kita tidak menyangka akan selandai ini. Sehingga kalaupun kita maksa menganggarkan takut tidak terpakai dananya. Jadi dipakai untuk alokasi yang lain,” akuinya.
Pada tahun 2020 kemarin, peringatan hari jadi Sumenep sudah sempat dikonsep untuk menggelar pertunjukan seni secara daring (dalam jaringan), namun lagi-lagi keinginan tersebut harus gugur ditengah jalan karena ada beberapa hal yang masih diragukan.
“Tahun kemarin masa pandemi 2020, kita tidak mengadakan apa-apa untuk peringatan. Sempat kami konsep penampilan seni secara daring, namun kemudian setelah dipelajari terutama terkait internet yang takut belum memadai, maka tidak dilaksanakan,” ujar Imam.
Bisa dikatakan sama persis dengan tahun kemarin, pada Bulan Oktober yang akan datang juga tidak akan ada acara mewah terkait peringatan hari jadi Kabupaten Sumenep.
“Namun nanti tetap selama dua hari ASN akan pakai seragam Keraton, itu akan kami usulkan ke pimpinan. Namun keputusannya tetap ada di pimpinan, kita hanya mengajukan konsep” pungkasnya.
Editor: Ady