Penting untuk dicatat bahwa Moore juga dikenal karena hubungannya dengan naturalisme non-etis. Pendekatannya yang menekankan akal sehat sebagai metode filosofis memberikan kontribusi berharga dalam membentuk pandangan bahwa etika dapat diakses melalui pertimbangan rasional dan kesehatan akal sehat.
Pemikiran filsafat Moore terbentuk selama masa studinya di Universitas Trinity pada tahun 1898, dan ia terus mengembangkan ide-ide ini ketika melanjutkan studi di Universitas Cambridge, fokus pada filsafat mental dan logika antara tahun 1925 hingga 1939. Dalam perjalanannya, Moore terpengaruh oleh filsuf terkemuka seperti Gottlob Frege, John McTaggart, Bertrand Russell, dan Leonard Woolf.
Pengaruh Moore tidak hanya tercermin dalam karyanya sendiri tetapi juga melalui dampaknya terhadap filsuf-filsuf berikutnya. Bertrand Russell, Ludwig Wittgenstein, W.D. Ross, J. L. Austin, John Maynard Keynes, dan Max Black adalah beberapa nama yang terpaut oleh pemikiran etika yang revolusioner dari George Edward Moore.