Cerpen  

Hadiah Juara

Foto: Istimewa

Tetapi sayang, setelah belajar dengan sungguh-sungguh, ia kesulitan menguasai pelajaran tersebut, seolah-olah memang tidak dianugerahi kemampuan otak untuk memahaminya. Padahal, tanpa perbaikan nilai di bidang itu, ia tidak akan berhasil memenuhi target yang dipatok ibunya meskipun nilainya cukup baik pada pelajaran bahasa, agama, dan kewarganegaraan.

Atas kenyataan itu, ia menjadi sangat kalut. Ia ingin terus mencoba, tetapi merasa tidak akan pernah bisa. Karena itu, ia ingin menyerah saja dan memprotes sang ibu agar tidak memaksakan untuk jago dalam semua mata pelajaran. Ia ingin menagih sepeda tanpa peduli nilai rapornya. Tetapi, dirinya sungguh tidak punya nyali untuk melakukan. Ia takut menuai murka.

Namun peliknya, perhatian sang ibu sebenarnya tidak terfokus pada perolehan nilai rapornya tapi pada tanggapan orang-orang terhadap dirinya. Sang ibu tidak akan mempermasalahkan nilai rapornya jika saja orang-orang tidak mencap dirinya bodoh. Sang ibu bersikap demikian karena terlibat dalam perkumpulan ibu-ibu yang gemar membandingkan pencapaian anak-anak mereka.

Parahnya lagi, sang ibu fokus membandingkan anaknya dengan Leon. Padahal, Leon memang lebih pintar darinya, khususnya, di mata pelajaran matematika dan pengetahuan alam. Leon pun mampu mengimbangi dalam pelajaran yang lain. Karena itu, Leon selalu memperoleh nilai rata-rata yang lebih baik darinya, bahkan terlihat kesenjangan dari waktu ke waktu.

Atas keadaan itu, ia pun mengesalkan persaingan sengit antara ibunya dan ibu Leon. Mula-mula, mereka yang tinggal bersampingan rumah dan hanya diselingi empat rumah bersaing dalam usaha penjahitan, kemudian usaha pertokoan hingga akhirnya, mereka mempersaingkan prestasi anak-anaknya di sekolah, khususnya soal peringkat nilai rapor.
Kerena peraduan nilai berdasar pada sikap saling membanding-bandingkan dari ibu mereka masing-masing, Dino dan Leon pun tidak punya daya untuk menyudahinya. Yang bisa mereka lakukan hanyalah bersabar menerima tuntutan ibu mereka yang tidak berkesudahan. Setidaknya, mereka tidak menampakkan sikap pembangkangan.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca