Ketiga, hedonisme. Banyak orang memilih aktivitas yang memanjakan diri, seperti wisata kuliner atau belanja, yang meningkatkan pengeluaran.
Keempat, kurangnya kesadaran finansial. Pengeluaran spontan tanpa perencanaan menjadi penyebab utama borosnya anggaran liburan.
Kebiasaan ini dapat menyebabkan masalah keuangan pribadi, terutama bagi mereka dengan pendapatan terbatas. Secara sosial, tren ini memperlebar kesenjangan antara yang mampu dan tidak mampu menikmati gaya hidup konsumtif.
Untuk mengatasinya, penting bagi masyarakat untuk mengelola anggaran dengan bijak dan mencari aktivitas liburan sederhana yang tetap menyenangkan.
Hari libur idealnya dimanfaatkan untuk istirahat dan kesenangan yang seimbang, tanpa perlu membebani keuangan.
