Pertanyaan Badrus bukan tanpa dasar. Menyelidiki lebih lanjut, Badrus menyampaikan kebingungannya atas ketidakdilimpahan dana dari pihak sekolah untuk menutupi biaya partisipasi tersebut. “Kenapa tidak dibiayai sekolah kalau lomba yang diikuti atas nama sekolah MAN Bangkalan?” tanyanya.
Kasus ini kemudian menjadi sorotan publik, dengan Badrus menantang teman-teman media untuk menyelidiki lebih lanjut. Ia mendeskripsikan situasi ini sebagai sesuatu yang “janggal dan sulit dicerna, bahkan ketika dipikirkan sambil menghabiskan sepuluh gelas kopi hitam sekalipun.”