Jika dilihat dari total perubahan selama lima tahun, IKK Bangkalan menurun sebesar 7,28 poin. Penurunan ini setara dengan 6,78 persen dari angka awal tahun 2020.
Sementara itu, rata-rata IKK Jatim turun sebesar 6,15 poin dari 2020 ke 2024. Penurunan ini setara dengan 6,01 persen, sedikit lebih rendah dibanding penurunan Bangkalan secara persentase.
Walau IKK di Kabupaten Bangkalan turun lebih besar dalam jumlah poin, gap terhadap rata-rata Jatim masih signifikan. Artinya, harga barang konstruksi di Bangkalan tetap lebih mahal dibanding rata-rata wilayah lain di provinsi ini.
Tren lima tahun menunjukkan bahwa Bangkalan telah berupaya menekan biaya konstruksi. Namun, ketimpangan regional masih menjadi tantangan dalam pemerataan harga.
Selama periode 2020–2024, Kabupaten Bangkalan konsisten mencatat IKK di atas rata-rata Provinsi Jatim. Ini mengindikasikan perlunya strategi pengendalian biaya konstruksi yang lebih terarah di wilayah ini.