Pamekasan – Kabupaten Pamekasan mengalami penurunan signifikan dalam Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) selama periode 2020 hingga 2024. Namun, kabupaten ini tetap mencatatkan IKK di atas rata-rata Jawa Timur (Jatim) sepanjang lima tahun terakhir, Kamis (03/07/2025).
Pada tahun 2020, IKK Kabupaten Pamekasan tercatat sebesar 103,54, sedangkan rata-rata Jawa Timur hanya 102,43. Tahun 2021, angka IKK Pamekasan naik menjadi 105,66, jauh di atas rata-rata provinsi yang justru turun menjadi 100,80.
Tren menurun mulai terlihat pada 2022, ketika IKK kabupaten Pamekasan turun ke 102,91. Sementara itu, IKK Jawa Timur pada tahun yang sama hanya menyentuh angka 100,02.
Tahun 2023, penurunan di Pamekasan semakin tajam dengan IKK sebesar 101,07, namun tetap lebih tinggi dibanding rata-rata provinsi yang hanya mencapai 98,47. Tahun 2024, IKK Pamekasan turun drastis menjadi 96,19, mendekati rata-rata provinsi yang berada di angka 96,29.
Secara total, IKK Pamekasan turun 7,35 poin dari 2020 hingga 2024, atau setara penurunan sebesar 7,10 persen. Sebagai perbandingan, rata-rata IKK Jawa Timur turun 6,14 poin atau sekitar 5,99 persen dalam periode yang sama.
Meskipun Pamekasan mencatat penurunan yang lebih besar, kabupaten ini tetap menunjukkan biaya konstruksi yang relatif lebih tinggi dibandingkan wilayah lain di Jawa Timur. Tren ini mengindikasikan tantangan struktural dalam biaya pembangunan infrastruktur lokal.
Selisih IKK antara Pamekasan dan Jawa Timur terbesar terjadi pada tahun 2021 dengan gap sebesar 4,86 poin. Namun pada 2024, gap itu hampir hilang, dengan selisih hanya -0,10 poin, menunjukkan konvergensi biaya konstruksi di daerah tersebut.
Penurunan IKK Pamekasan yang tajam bisa mencerminkan efisiensi harga atau penurunan daya beli sektor konstruksi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan perlu mencermati dinamika ini untuk menjaga kualitas pembangunan fisik di tengah efisiensi anggaran.